Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinopsis buku seni mendengarkan

SENI MENDENGARKAN

Mendengar yang Tak Terucap, Memahami yang Tak Tersampaikan @Muthia Sayekti

Penyunting: Herman Adamson

Penata aksara: Zulkarnaen

Perancang sampul: Zulkarnaen

Perupa sampul: Freepik

Penerbit PSIKOLOGI CORNER Yogyakarta, 2021

ISBN: 978-623-244-556-7

Cetakan pertama: Februari 2021

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apa pun (seperti cetakan, fotokopi, microfilm, VCD, CD ROM. dan rekaman suara) tanpa adanya izin penulis dari penerbit.

Yang saya ingin ajak kepada para pembaca adalah proses refleksi diri. Dari pengalaman orang lain, mungkin kita bisa bercermin untuk lebih mampu menguliti diri sendiri: sejauh mana telinga kita bisa bersikap kooperatif dengan pikiran dan hati kita untuk mendengarkan orang lain. 

Kira-kira sejauh apa diri kita menyangkal bahwa ego kita lebih ingin dimenangkan untuk menjadi manusia yang enggan memahami apa yang dikatakan orang lain. Oh, atau justru kita terlalu memenangkan ego orang lain, karena menghindari konflik, dan akhirnya malah berkonflik dengan diri sendiri lalu memendam dendam. Tidak ada yang tahu, kan?

Saya menulis buku ini dengan sangat berhati-hati, berusaha supaya tidak ada poros sumbu positif atau negatif. Bukan bermaksud untuk menjadi (sok) bijaksana dengan memosisikan diri sebagai penengah, tetapi saya cenderung ingin mengajak untuk mempertimb angkan dua sisi orang yang sedang berkonflik untuk kemudian tidak memberatkan salah satu pihak saja. 

Saya ingin memberi sebuah premis bahwa dengan mendengarkan orang lain, kita bisa menjadi lebih bijak dalam bersikap. Dengan mendengarkan, kita menyelaraskan indra kita yang lain untuk diam sejenak, karena hanya dengan itu kita dapat memahami yang tak tersampaikan

Buku ini tersedia di perpustakaan tenas efendy no 1 kota pekanbaru, buku ini dapat di pinjamkan. 

Posting Komentar untuk "Sinopsis buku seni mendengarkan"