Nak Buke
Kacang hijau dan gula merah masih tersimpan rapi di lemari makananku, dan semalam aku juga mendapatkan mie sagu dua bungkus. Selama ini ada perasaan was-was dan pertanyaan yang tak mampu kucari jawaban yang tepat, siapa gerangan yang meletakkan bahan penganan di meja teras dibalik pot bunga anyelir. Kini semuanya terjawab sudah, Suan Lie kulihat meletakkan bahan penganan itu diam-diam setiap aku pergi taraweh.
“Saye nak buke sama bu gulu a, tapi tak tau nak cakap ape” jawaban polos gadis berambut lurus dengan pipinya yang cuby dan kemerahan, garis matanya akan tinggal segaris jika tersenyum manis.
Suan lie muridku yang pemalu dengan badan yang berisi. Sambil berjalan menuju masjid kugandeng tangannya, mengapa tidak terus terang jika ingin berbuka bersama ibu?tanyaku. Dia hanya tertunduk malu.
Rencanaku sudah disampaikan pada Inong, Rizal, dan Atan, mereka bertiga bertugas menyampaikan undanganku pada semua muridku di kelas Lima SD 01 Desa Sukamaju.
Hari Sabtu aku mengundang muridku berbuka di rumah dengan menyajikan burbur kacang hijau dan mie sagu pemberian Suan Lie. Atan mengantarkan Ikan terubuk dan udang galah yang aku pesan. Dibantu Inong dan Intan ikan yang diantar Atan kami bakar, sedangkan Udang galah kubuat pindang.
Suan Lie diantar ayahnya dengan membawa Kantong plastik besar berisikan buah-buahan dan minuman kaleng. “ Telimakasih Bu Gulu, keinginan Suan Lie berbuka bersama bu Gulu bikin dia senang a” Toke Getah itu tersenyum bahagia mengantarkan anaknya ke rumahku.
Penulis : Lasia Kabran
Posting Komentar untuk "Nak Buke"