Bayanganku
Hari ini Jumat, sudah 5 hari aku bertugas di kantor baru,halaman dan ruangan yang sangat luas. Beberapa hari ini aku orientasi semua ruangan dan halaman kantor. Saling bersapa dan berkenalan dengan karyawan lain, aku karyawan baru, pindahan dari kantor cabang. Kesempatan di hari Jumat ini berkenalan dengan mereka. Ada wajah yang tersenyum menerima kehadiranku,ada yang datar tanpa senyuman menerima sapaanku, Semua kunikmati dan kusapa dengan senyum termanis yang kumiliki.
Pukul dua belas siang, saat yang tepat untuk meninggalkan ruanganku yang berukuran empat kali tiga meter. Mesin pendingin ruangan kumatikan, sedangkan laptop kubiarkan hidup dengan memutar playlist lagu-lagu bagus yang sudah ku sortir. Kebiasaanku jika bekerja selalu ditemani lagu-lagu yang kusuka.
Terdengar sayup dari pengeras suara adzan memanggil untuk sholat Jumat. Masjid kantor berjarak dua ratus meter dari ruang kerjaku. Aku bersama Ali berjalan menuju Masjid, dan melewati sisi luar bangunan yang kebetulan melintasi sisi luar ruanganku yang terbuka dilapisi kaca tebal, tembus pandang. Arsitektur gedung perkantoran yang mengutamakan pencahayaan luar dan hemat listrik. Jadi kita yang berada di luar akan mengetahui apa saja yang dikerjakan karyawan di dalam. Ketika aku dan Ali melintasi ruanganku dari luar, ditariknya tanganku, wajahnya pucat pasi “bang, siapa yang duduk di meja abang, seperti abang” Aku melihat sosokku,duduk dihadapan laptop, persis sama! (Lasia Kabran).
Lanjutkan...
BalasHapusMantaap..
BalasHapus