Koreansan 2
CERITA BERSAMBUNG
KOREANSAN 2
Perjalanan dari pelataran parkir menuju lobi kantor lumayan jauh menurutku. Aku jalan bergegas, sedikit berlari dengan sepatu berhak tinggi ini agak menyulitkanku.
Seperti biasa aku berjalan dengan menekur dan sesekali menatap kedepan, aku berdialog pada diriku sendiri, hari yang dinantikan telah tiba. Waktuku untuk mempresentasikan program kerja sebagai kepala devisi di hadapan pemilik perusahaan Korea ini, harus tampil prima. Aku akan mempertaruhkan kredibilitas ku, jika tampilan perdana ini gagal, maka akan gagallah untuk selanjutnya...apakah ini terlalu naif bagiku? Entah lah...
Sesampai di lobi aku disambut sekuriti kantor, dan menyapa sesuai Tusi mereka.
" Pagi Bu Lia," sudah ditunggu pak Hendro di ruang rapat Bu" kata Harun salah satu sekuriti yang aku kenal.
Aku melihat jarum jam di tanganku, pukul 7.30 pagi, rasanya belum terlambat, jadwal pertemuan dengan Bos besar seharusnya pukul 9.00. ada apa gerangan? Pikirku.
Aku bergegas, melangkah berbelok ke kiri dari lobi gedung Kantor yang megah ini, menuju pintu lift dan ku tekan tombol pintu lif, angka 5 kupencet dengan jariku. Ya..ruang rapat di lantai 5 gedung Surya Damai, gedung perkantoran yang sangat di kenal warga kotaku.
Sebelum pintu lift tertutup, sekuriti bergegas menahan pintu lift dan mempersilahkan seorang laki laki yang aku lihat sedikit kucel dan bergegas berlari menuju pintu lift. Aku berfikir ini orang mabuk kenapa pagi- pagi ke kantor ya??? Aku abaikan. aku masih berzikir untuk menenangkan hatiku yang gundah mengahadapi pertemuan jam 9.00 wib. Lelaki yang berdiri disampingku ku abaikan, dia melirikku dengan sudut matanya, mata kami saling bertemu, dan ada rasa takut menerpaku, andai dia bukan orang baik baik..ah, kutepis pikiran buruk tersebut.
Tingtong, bel lift berbunyi yang menandakan kami telah sampai di lantai 5, aku bergegas keluar dari lift tanpa menyapa dan melihat lelaki kucel tersebut, aku terperangah ketika dia menganggukkan kepala sebagai tanda salam hormat darinya. Aku hanya tersenyum dan mengangguk sekilas.
Ponselku berdering...kulihat dilayar panggilan smartphoneku tertulis Pak Hendro.. mampus! Batinku.. terlalu cepatkah dia datang? Atau akukah yang terlambat? ...aku berlari kecil menuju ruang rapat, kubuka pintu ruang meeting, terlihat pak Hendro lagi membenahi meja kecil yang biasanya dijadikan tempat proyektor slide. Dan masih dia sendiri yang kulihat,,huft !! lelaki paruh baya ini bikin aku jantungan saja. " Assalamualaikum pak,.. maaf lambat, sapaku sekedar basa basi. " Alaikumsalam, pagi Lia" sapanya tersenyum dan masih membenahi kabel proyektor. ...
" Ada apa ya pak? Tadi Harun bilang bapak menunggu saya? .... Pak Hendro salah satu manajer di kantor ini, beliau manajer produksi dan kami para yunior menyenanginya, orang yang humbel, dan cepat akrab dengan orang baru. Kebapakan selalu parlente dan tampan, sampai saat ini belum menikah..dan selalu jadi topik pembicaraan para wanita muda di kantin kantorku...tertarik kah aku? Pasti deh kamu nanyain hal itu kan? Gak ah... Dia bukan tipe ku..kelewatan parlente dan terlalu harum .. hahahaha...dan Flamboyan aku gak suka!! Lalu yang seperti apa?? Iiiih..mau tau aja.. (Lasiakabran)
👍🤗
BalasHapus