Helem dan kerikil
Aku duduk di kursi barisan belakang pojok kiri dan berhadapan pintu masuk kelas. Dua menit lagi tepat pukul 10.00 wib, Bu Karlina seorang peneliti dan menyelesaikan S3 di Australia, mengajar di Fak Teknik sipil, kampusku. Dosen yang terkenal dengan disiplin. Sesekali dia bisa membalas guyon dan kelakar kami, jokenya juga mampu menghangatkan kelas yang semuanya dihuni para lelaki.
Dengar kabar dia masih sendiri diusianya yang tidak muda lagi. Iseng aku cari FBnya, kuajak berteman, dan kumulai memberanikan diri like serta komentar di lamannya. Hampir setiap hari aku chatting dengannya, kadangkala dibalasnya keisanganku, aku berfikir gayung bersambut.
Pukul 13.00
perkuliahan dengan bu Karlina selesai, Aku berjalan ke parkiran, kulihat ban
motorku kempes lagi dan ini sudah yang ke 3 kali ban motorku kempes, dan
cilakanya lagi selalu pada saat kuliah dengan Bu Karlina. Aku melihat penyebab
kempes ban motorku, dan tiba- tiba ada yang
melempar kerikil tepat mengenai helemku. Kulihat sekelebat Amir anak ajo
penjual rokok lari menjauhiku, aku berteriak memanggilnya, Billy temanku
menangkapnya. Amir mengakui bahwa dia
diminta Bu Karlina untuk mengempeskan ban sepedamotorku serta melemparku dengan
keriki. Beberapa saat kemudian HPku berbunyi, SMS Karlina, aku tersenyum kecut
membaca SMS nya "mulai saat ini jangan SMS dan chatting saya lagi, atau
motor mu saya bakar."... {Lasia Kabran}
Posting Komentar untuk "Helem dan kerikil"