LUPAKAN
Ruangan pertemuan sudah mulai diisi beberapa orang yang sebahagian besar tidak kukenal, aku memenuhi undangan mereka karena temanku Titin dan Evi. Sebenarnya aku bukan bahagian dari mereka, hanya 8 bulan aku bergabung di SMA itu, kelas dua aku pindah mengikuti orang tuaku ke kota Medan. Kulihat Titin melambaikan tangannya ke arahku, aku duduk di kursi kosong disebelahnya.
Keasyikan kami berbicara terhenti ketika lelaki yang berpenampilan tenang mendekatiku dan mengulurkan tangannya ,”kamu Nita kan?” aku mengangguk dan aku ingat dia ketua kelasku ketika kelas satu dia Rizal. Masih kalem dan hanya selintas senyum setiap dia berbicara. Duduk berhadapan dengan teman lama biasanya yang diceritakan pengalaman dimasa duduk dibangku SMA dengan kekonyolan serta keusilan yang pernah dilakukan pada masa itu, dan aku hanya sebagai pendengar, sesekali menimpali perbincangan mereka.
Phubing, itu kebiasaan jelekku, jika lawan bicaraku kurang menarik tapi kali ini smartphoneku berdiam betah di dalam tas tanganku, perbincangan yang asik dengan timpalan kelucuan mereka, pria dan wanita dewasa yang berperilaku bagaikan remaja. Tepat pukul lima sore pertemuan kami bubar, dan ditutup dengan foto bersama, aku sedikit risih ketika Rizal mendekatiku untuk berfoto berdua dan berbisik tepat ditelingaku“ kamu masih simpan suratku?” aku ingat surat yang diselipkannya di buku bahasa Indonesia yang dipinjamnya, dan isinya aku lupakan, sungguh! ingin kulupakan. {LasiaKabran}
Woah miss Lasia, your writing is so good. I wish you could make a longer version of it, i'm curious about Nita's past with Rizal and their ending after this chapter. I'm looking forward to your next project :) (-Michelle)
BalasHapusThank you dear ... the story is indeed short, the writing of new outlet literature, the short story of three paragraphs, is called the Pentigraph. Thank you for appreciating my writing..love you dear
HapusKeren.. klise miss tp tetap 'up to date', cukup menggelitik emosi. Ditunggu tulisan selanjutnya. Love it! (Iyet)
BalasHapusHaaiiii... bahagia diapresiasi oleh pembaca dengan penuh cinta..hehehe.. terimakasih sayang
Hapus